Alhamdulillaah….!!!
Alkisah, ada dua orang alim yang bersahabat. Sebut saja namanya Qomar dan Nujum. Pada suatu hari, Qomar akan mengadakan perjalanan jauh. Sayangnya, kudanya sedang sakit. Maka dia berniat meminjam kuda milik Nujum. Lalu berangkatlah Qomar ke rumah Nujum yang berada di desa sebelah. Sesampainya di sana dia disambut dengan hangat. Qomar pun tidak sungkan untuk mengutarakan maksud kedatangannya.
“Ya, Saudaraku. Saya tidak keberatan jika kau pinjam kudaku. Sayangnya, kudaku ini agak aneh,” kata Nujum.
“Aneh bagaimana?” Tanya Qomar penasaran.
“Begini. Cara mengendarainya tidak seperti kuda lain. Ada kata-kata tertentu yang harus kau ucapkan. Misalnya, kalau mau berangkat, ucapkan ‘Alhamdulillah’. Kalau ingin kuda itu berjalan pelan ucapkan “Laa ilaaha illallah’, dan jika ingin dia berlari lebih kencang, ucapkan ‘Allahu akbar’. Kalau mau berhenti, ucapkan ‘Subhanallah’.” Nujum memberi penjelasan lengkap pada sahabatnya.
“Oh, begitu. Ah, itu urusan mudah. Saya pasti bisa mengendalikannya.”
“Syukurlah kalau begitu. Silakan pakai saja kudaku, hati-hati di jalan!”
Qomar pun berangkat dengan menunggang kuda aneh yang minta “password” untuk mengiringi perintahnya. (Emangnya zaman dulu sudah ada password, ya?)
Dengan mengucap “Alhamdulillah”, kuda itu pun berangkat. Qomar sangat menikmati perjalanannya. Sesekali dia berdzikir dengan mengucapkan “Allahu akbar” dengan suara nyaring. Maka kuda itu pun berlari kencang dan semakin kencang. Lalu ketika Qomar berdzikir “Laa ilaaha illallah”, kuda itu kembali berjalan pelan.
Di siang hari, perjalanan terasa sangat melelahkan. Qomar ingin beristirahat, tapi dia berada jauh dari pemukiman penduduk. Karena kelelahan, Qomar agak lupa dengan password-password kuda itu. Ketika ingin berjalan pelan, dia malah mengucapkan “Allahu akbar”. Jadi kuda itu berlari dengan kencangnya. Padahal di sekitar tempat itu banyak jurang yang menganga. Qomar berdzikir dengan bermacam-macam kalimat, berharap menemukan kata yang tepat untuk menghentikan laju kuda itu. Tapi kuda itu malah melompat, berjalan lambat, lalu berlari lagi, tidak juga berhenti karena Qomar belum mengucapkan kalimat yang tepat.
Tidak jauh di hadapan mereka terlihat lubang yang menganga sangat lebar. Qomar yang panik berusaha untuk tenang dan mengingat kalimat yang tepat untuk menghentikan laju kuda itu. Tiba-tiba dia ingat, lalu segera diucapkanya, “Subhanallaah…!” maka kuda itu pun berhenti tepat di tepi lubang menganga yang ternyata sangat dalam.
Qomar pun sangat bersyukur, dan diucapkannya, “Alhamdulillaah…!!!”
Kuda itupun berangkat lagi…!!!!
Innalillaah…!
PS: Jangan terlalu sedih, dong. Kisah di atas Cuma fiktif aja. Tapi setidaknya ada pesan moral yang bisa kita ambil, diantaranya:
-jangan meremehkan hal-hal yang tampaknya mudah
-jangan latih kuda Anda seperti kuda milik Nujum
-jangan lupa password, ya…!
bagus... bulik
BalasHapusAlhamdulillah... lumayan kan jadi hiburan?
BalasHapusiyyaa.. ini arats, pakai blog tmnku...
BalasHapus